TUGAS : PRAKTEK XI
TKJ - PERTEMUAN 1
KERJAKAN DI MS.WORD.
NAMA
: Shaddam Farizy
Rizky Maulana
|
IP ADDRESS
DAN
SUBNETTING
|
TANGGAL :
8/2/2018
|
|
SK/KD :
SUBNETTING :
|
|
KELAS
: XI –TKJ 2
|
|
JOB
: KE 1
|
NILAI :
|
|
BUATLAH RANGKUMAN tentang IP ADDRESS DAN SUBNETTING
MATERI : IP ADDRESS
A. Pengertian IP ADDRESS
B. Sejarah IP ADDRESS
C. Format penulisan IP ADDRESS
D. Jenis – jenis IP ADDRESS
E. Pembagian kelas IP ADDRESS
F. ADDRESS khusus (Private ADDRESS)
G. Aturan dasar pemilihan Network
ID dan Host ID
H. Contoh – contoh IP ADDRESS Kelas
A,B,C (masing – masing 2) tentukan nama Network ID, Host ID dan Subnet Mask nya
MATERI : SUBNETTING
A. Pengertian Subnetting
B. Alasan melakukan subnetting
C. Tujuan subnetting
D. Fungsi subnetting
E. Proses subnetting
F. Mengenal teknik subnetting
G. Aturan – aturan dalam membuat
subnetting
H. Contoh perhitungan subnetting
kelas C dan Kelas B
JAWAB :
MATERI
: IP ADDRESS
a)
IP Address adalah sebuah alamat pada
komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Address
terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0 - 255.
b) 1969 – 1989
IMP (Interface Message Processor)
Adalah generasi pertama dari
gateway yang saat ini dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi
peserta ke ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dari akhir
1960-an hingga 1989. Bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari IP address, yang
terdokumentasi dengan nama RFC 1
(request for command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah varian dari IMP
yang disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk jaringankcomputer.
IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya dihentikan 20 tahun kemudian
tepatnya pada tahun 1989.
1977 – 1979
Bagaimana dengan IPv1, IPv2, IPv3?
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi pertama
yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah memorandum yang
diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) menjelaskan tentang
metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk kerja dari Internet
dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan versi 1 tapi versi
4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol ini ada versi
sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat
fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara
fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan
terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan
untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan
versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara meluas
pada TCP/IP yang modern.
1981 – sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan
TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan
dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya
terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi
4 yang masih digunakan sampai hari ini.
IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja
dilewati untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan
dengan protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol
Streaming, yang awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah
versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa
traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth.
Saya tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan,
namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.
1995 – sekarang dan dimasa yang akan datang
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia
yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan
pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan
hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di
dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka
diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya
setelah IPv4, setelah pembahasan yang
panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP
generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat
menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa
diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga
belum akan habis (lebay sedikit J). Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan
banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet
Exchange Point, militer, dan Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai
organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan
pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini
yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET,
dll).
c)
Format Penulisan IP ADDRESS Public dan
Private dalam Jaringan Komputer
IP address terdiri dari
bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap
bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai
berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi, IP address memiliki
range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner
seprti ini susah digunakan untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4
bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih
dikenal dengan ‘notasi decimal bertitik’. Setiap bilangan decimal merupakan
nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan IP address dalam format biner
dan decimal:
Desimal
|
167
|
205
|
206
|
100
|
Biner
|
10100111
|
11001101
|
11001110
|
01100100
|
d)
Jenis Jenis IP Address
a) IP Public
Ini
adalah Internet Assigned Numbers Authority (IANA) terdaftar alamat yang
terlihat di Internet. Public bit tertinggi range address bit network address
· kelas A 0
0 – 127* 8
· kelas B 10
128 – 191 16
·
kelas C 110
192 – 223 24
· kelas D 1110
224 – 239 28
b) Private
Privat
Address adalah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan
pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan
tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan
lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat
terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network
Address Traslation (NAT).
Berikut adalah Alamat yang dicadangkan
untuk jaringan private:
·
Private Address Kelas A :
IP
Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24
bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
· Private Address Kelas B:
172.16.0.0
– 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan
memiliki host efektif sebanyak 65.534
host
·
Private Address Kelas C:
192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara
dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan
memiliki host efektif sebanyak 254 host.
Source
by www.projectprogram.org | Format Penulisan IP ADDRESS Public dan Private
dalam Jaringan Komputer - Project Program
e)
f) Address Khusus IP
Adress Khusus
ada beberapa address yang digunakan untuk
keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk keperluan host, address
tersebut adalah :
1.
Network Address :
address ini digunakan untuk mengenal suatu
network pada jaringan internet. tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi
routing pada internet, router cukup melihat network address untuk menentukan ke
router mana diagram tersebut harus dikirimkan analoginya.
2.
Broadcast Address :
address ini digunakan untuk mengirim /
menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu
network. seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan
berupa IP adress dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut.
sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima datagram, yaitu:
– IP adressnya yang bersifat Unix
– broadcast pada network dimana tempat itu
berada.
jenis informasi yang dibroadcast biasanya
adalah informasi penting.
3.
Multicast Address :
kelas address A, B, C adalah address yang
digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram – datagram
unicast, artinya datagram / paket memiliki address tujuan berupa satu host
tertentu. hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address
pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain
mengabaikannya. jaringan multicast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone
( Mbone ) .
g)
Aturan Penulisan Network ID dan Host ID
Adapun untuk menetukan Network ID dan Host ID
tidak bisa dilakukan sembarangan, ada aturan tertentu yag harus dipatuhi.
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang
digunakan :
1. Network ID
tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai
alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk
menunjuk dirinya sendiri.
2. Network ID
dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai
alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
3. Network ID
dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan
suatu host.
4. Host ID
harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang
memiliki host ID yang sama
h) KELAS A :
Ø 25.20.5.31
NETWORK ID
: 25
HOST ID
: 20.5.31
SUBNET
: 255.0.0.0
·
10.10.1.1
·
NETWORK ID
: 10
·
HOST ID
: 10.1.1
·
SUBNET
: 255.0.0.0
KELAS B :
Ø 170.20.5.32
NETWORK
ID : 170.20
HOST ID :
5.32
SUBNET : 255.255.0.0
·
130.10.40.1
·
NETWORK ID
: 130.10
·
HOST ID
: 40.1
·
SUBNET
: 255.255.0.0
KELAS C :
Ø 192 .168.1.20
NETWORK ID
: 192.168.1
HOST ID
: 20
SUBNET
: 255.255.255.0
·
192.168.1.39
·
NETWORK ID
:192.168.1
·
HOST ID
:
39
·
SUBNET
:255.255.255.0
. MATERI : SUBNETTING
a)
Pengertian
Subnetting Pada Jaringan Komputer.Subnetting adalah proses memecah suatu IP
jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk
jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu
router -router dalam jaringan multi).
b)
1. Mengurangi efek broadcast
2. Penggunaan IP address menjadi
efisien
3. Utuk pengamanan
c)
1. Untuk mengefisienkan
pengalamatan jaringan misalnya untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 10 = 244 alamat yang
tidak terpakai.
2. Dapat membagi satu kelas network
atas sejumlah subnetwork dengan artikata membagi suatu kelas jaringan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Untuk mengatasi
masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
4. Untuk membuat lebih efisien
alokasi Ip address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan
ip adderss.
5. Untuk meningkatkan keamanan dan
mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu jaringan.
6. Untuk mengatasi masalah
perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam suatu network
d)
fungsi subnetting antara lain sbb:
1.Mengurangi lalu-lintas jaringan,
sehingga data yang lewat di perusahaan tidak
akan bertabrakan (collision) atau macet.
2.Teroptimasinya unjuk kerja
jaringan.
3.Pengelolaan yang disederhanakan.
4.Membantu pengembangan jaringan ke
arah jarak geografis yang menjauh.
e)
1. jumlah subnet
tentukan berapa jaringan yang akan
di bentuk setelah di subnet.
2. jumlah bit subnet
128 64
32 16 8
4 2 1
Menentukan jumlah bit ini dengan
membandingkan data no.1 dengan rumusan 2^n >= jumlah jaringan subnet.dengan
n merupakan bit yang akan dicari.
Selanjutnya tentukan nilai 2^n dan
didapatkan jumlah total jaringan yang dapat dibentuk.
3. subnet mask
Menentukan subnetmask dengan
menggunakan nilai n yang di dapatkan pada no.2.selanjutnya, tuliskan angka 1
sebanyak nilai n tersebut, dan lengkapi menjadi 8 bit dengan menuliskan angka 0
sesudahnya. Lalu conversi ke bilangan desimal dari hasil tulisan 8 bit biner
tersebut.
Misalnya n = 5, maka dituliskan:
11111
dan dilengkapi dengan 3 angka 0, maka menjadi:
11111000
setelah diconversi menjadi 248.
Maka subnetmasknya: 255.255.255.248
(untuk kelas C)
4. jumlah host
untuk menentukan jumlah host,
gunakan rumusan :
2^h-2
di mana h merupakan
jumlah angka 0 yang digunakan pada no.3
5. ip range
untuk menentukan range IP, tuliskan
semua kombinasi dari 5 bit biner sebagai awal, selanjutnya 3 bit kombinasi
biner sebagai bit akhir. Maka di dapatkan range IPnya.
f)
MENGENAL
TEKNIK SUBNETTING
Setelah sebelumnya blog gaptek ini
membahas tentang “ Mengenal Kelas IP Address”, maka melanjutkan pembahasan
tersebut dalam postingan kali ini blog gaptek memberanikan diri membahas
tentang “Mengenal Teknik Subnetting “, mari kita mulai.
Apa itu Subnetting?
Subnetting merupakan teknik memecah
network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat
dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Apa tujuan Subnetting?
Apa tujuan Subnetting , Mengapa
perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan
media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap
network memiliki address network yang unik.
3. Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kesalahan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Sebagai gambaran untuk mengenal
teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:
Misalkan disebuah perusahaan
terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer
(host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan
perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address
Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga
perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut
terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut
menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan
subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung
berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok
subnet, dengan perincian sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A :
192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127
Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B :
192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
g) aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask :
1. Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet
pertama dari subnet pasti 255.
2. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus
menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host.
Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa
untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa, Menyisakan 1 bit juga tidak akan
bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan
untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu
sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan
hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan
host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host
sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
3. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya
9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0).
Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
h) Contoh
perhitungan Subnetting kelas C dan Kelas B
KELAS C
Network
|
192.168.1.0
|
192.168.1.32
|
IP Awal
|
192.168.1.1
|
192.168.1.33
|
IP
Akhir
|
192.168.1.14
|
192.168.1.46
|
Broadcast
|
192.168.1.15
|
192.168.1.47
|
KELAS B
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.0.128
|
172.16.1.0
|
…
|
172.16.255.128
|
Host Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.0.129
|
172.16.1.1
|
…
|
172.16.255.129
|
Host Terakhir
|
172.16.0.126
|
172.16.0.254
|
172.16.1.126
|
…
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.0.127
|
172.16.0.255
|
172.16.1.127
|
…
|
172.16.255.255
|