Rabu, 01 Agustus 2018


TUGAS : PRAKTEK XI TKJ  - PERTEMUAN 1
KERJAKAN DI MS.WORD.
NAMA : Shaddam Farizy
             Rizky Maulana


IP ADDRESS
DAN
SUBNETTING
TANGGAL : 8/2/2018

SK/KD :
SUBNETTING :

KELAS : XI –TKJ 2

JOB : KE 1

NILAI :

BUATLAH RANGKUMAN tentang IP ADDRESS DAN SUBNETTING
MATERI : IP ADDRESS
A.   Pengertian IP ADDRESS
B.   Sejarah IP ADDRESS
C.   Format penulisan IP ADDRESS
D.   Jenis – jenis IP ADDRESS
E.   Pembagian kelas IP ADDRESS
F.   ADDRESS khusus (Private ADDRESS)
G.  Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID
H.  Contoh – contoh IP ADDRESS Kelas A,B,C (masing – masing 2) tentukan nama Network ID, Host ID dan Subnet Mask nya

MATERI : SUBNETTING
A.   Pengertian Subnetting
B.   Alasan melakukan subnetting
C.   Tujuan subnetting
D.   Fungsi subnetting
E.   Proses subnetting
F.   Mengenal teknik subnetting
G.  Aturan – aturan dalam membuat subnetting
H.  Contoh perhitungan subnetting kelas C dan Kelas B

JAWAB :

MATERI : IP ADDRESS
a)     IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0 - 255.

b)    1969 – 1989
IMP  (Interface Message Processor)
 Adalah generasi pertama dari gateway yang saat ini dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi peserta ke ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dari akhir 1960-an hingga 1989. Bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari IP address, yang terdokumentasi dengan nama RFC  1 (request for command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah varian dari IMP yang disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk jaringankcomputer. IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya dihentikan 20 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989.
1977 – 1979
Bagaimana dengan IPv1, IPv2, IPv3?
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara meluas pada TCP/IP yang modern.
1981 – sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.
IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja dilewati untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan, namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.
1995 – sekarang dan dimasa yang akan datang
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset  dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah  pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum akan habis (lebay sedikit J). Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).

c)     Format Penulisan IP ADDRESS Public dan Private dalam Jaringan Komputer
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi, IP address memiliki range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seprti ini susah digunakan untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan ‘notasi decimal bertitik’. Setiap bilangan decimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan IP address dalam format biner dan decimal:
Desimal
167
205
206
100
Biner
10100111
11001101
11001110
01100100



 







d)    Jenis Jenis IP Address
a)   IP Public
Ini adalah Internet Assigned Numbers Authority (IANA) terdaftar alamat yang terlihat di Internet. Public bit tertinggi range address bit network address
·         kelas A            0        0 – 127* 8

·         kelas B           10      128 – 191 16
·   
    kelas C         110     192 – 223 24

·         kelas D        1110   224 – 239 28
b)  Private
Privat Address adalah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).
Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:
·         Private Address Kelas A :
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
·         Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 65.534 host


·         Private Address Kelas C:
192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan
memiliki host  efektif sebanyak 254 host.


Source by www.projectprogram.org | Format Penulisan IP ADDRESS Public dan Private dalam Jaringan Komputer - Project Program

e)   

                                                                                                                                                                                                               








f)      Address Khusus IP


 Adress Khusus
ada beberapa address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk keperluan host, address tersebut adalah :

1. Network Address :
address ini digunakan untuk mengenal suatu network pada jaringan internet. tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet, router cukup melihat network address untuk menentukan ke router mana diagram tersebut harus dikirimkan analoginya.

2. Broadcast Address :
address ini digunakan untuk mengirim / menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP adress dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut.
sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram, yaitu:
– IP adressnya yang bersifat Unix
– broadcast pada network dimana tempat itu berada.
jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi penting.

3. Multicast Address :
kelas address A, B, C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram – datagram unicast, artinya datagram / paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain mengabaikannya. jaringan multicast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone ( Mbone ) .

g)     Aturan Penulisan Network ID dan Host ID

Adapun untuk menetukan Network ID dan Host ID tidak bisa dilakukan sembarangan, ada aturan tertentu yag harus dipatuhi. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :

1. Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama
h)    KELAS A :
Ø  25.20.5.31
NETWORK ID : 25
HOST ID             : 20.5.31
SUBNET             : 255.0.0.0
·         10.10.1.1
·         NETWORK ID : 10
·         HOST ID             : 10.1.1
·         SUBNET                : 255.0.0.0



KELAS B :
Ø  170.20.5.32
    NETWORK ID : 170.20
    HOST ID      : 5.32
   SUBNET      : 255.255.0.0
·         130.10.40.1
·         NETWORK ID : 130.10
·         HOST ID          : 40.1
·         SUBNET           : 255.255.0.0

KELAS   C :
Ø  192 .168.1.20
     NETWORK ID : 192.168.1
     HOST ID             : 20
                 SUBNET               : 255.255.255.0
·         192.168.1.39
·         NETWORK ID             :192.168.1
·         HOST ID                     : 39
·         SUBNET                     :255.255.255.0              


. MATERI : SUBNETTING
a)     Pengertian Subnetting Pada Jaringan Komputer.Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam jaringan multi).

b)    1. Mengurangi efek broadcast
2. Penggunaan IP address menjadi efisien
3. Utuk pengamanan

c)     1. Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan misalnya untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 10 = 244 alamat yang tidak terpakai.

2. Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan artikata membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
4. Untuk membuat lebih efisien alokasi Ip address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan ip adderss.

5. Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu jaringan.

6. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam suatu network

d)    fungsi subnetting antara lain sbb:
1.Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan   tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
2.Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3.Pengelolaan yang disederhanakan.
4.Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.





e)     1. jumlah subnet
tentukan berapa jaringan yang akan di bentuk setelah di subnet.

2. jumlah bit subnet
128    64    32    16    8    4    2    1
Menentukan jumlah bit ini dengan membandingkan data no.1 dengan rumusan 2^n >= jumlah jaringan subnet.dengan n merupakan bit yang akan dicari.

Selanjutnya tentukan nilai 2^n dan didapatkan jumlah total jaringan yang dapat dibentuk.

3. subnet mask
Menentukan subnetmask dengan menggunakan nilai n yang di dapatkan pada no.2.selanjutnya, tuliskan angka 1 sebanyak nilai n tersebut, dan lengkapi menjadi 8 bit dengan menuliskan angka 0 sesudahnya. Lalu conversi ke bilangan desimal dari hasil tulisan 8 bit biner tersebut.
Misalnya n = 5, maka dituliskan:
11111
dan dilengkapi dengan 3 angka 0, maka menjadi:
11111000

setelah diconversi menjadi 248.

Maka subnetmasknya: 255.255.255.248 (untuk kelas C)

4. jumlah host

untuk menentukan jumlah host, gunakan rumusan :
2^h-2
di mana h merupakan jumlah angka 0 yang digunakan pada no.3



5. ip range

untuk menentukan range IP, tuliskan semua kombinasi dari 5 bit biner sebagai awal, selanjutnya 3 bit kombinasi biner sebagai bit akhir. Maka di dapatkan range IPnya.



f)      MENGENAL TEKNIK SUBNETTING

Setelah sebelumnya blog gaptek ini membahas tentang “ Mengenal Kelas IP Address”, maka melanjutkan pembahasan tersebut dalam postingan kali ini blog gaptek memberanikan diri membahas tentang “Mengenal Teknik Subnetting “, mari kita mulai.
Apa itu Subnetting?
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Apa tujuan Subnetting?
Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.       Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
2.       Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
3.       Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kesalahan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:

Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:




Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:

Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255




g)  aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask :

1. Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti  255.
2. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa, Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
3. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
h) Contoh perhitungan Subnetting kelas C dan Kelas B


     KELAS C
Network
192.168.1.0
192.168.1.32
IP Awal
192.168.1.1
192.168.1.33
IP Akhir

192.168.1.14

192.168.1.46
Broadcast
192.168.1.15
192.168.1.47


     KELAS B
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda